ABSTRAK
Salah satu faktor yang mempengaruhi produksi pisang (Musa pradisiaca) adalah organisme mengganggu tumbuhan (OPT). Guna meningkatkan mutu produksi dan mencegah kehilangan hasil akibat serangan OPT khususnya hama tanaman pisang, diperlukan informasi mengenai jenis – jenis OPT, bioekologi, gejala serangan, tanaman inang dan pengendaliannya. Salah satu dari serangga tersebut adalah ulat penggulung daun (Erionota thrax L).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi antara Ulat Penggulung Daun (Erionota thrax L) terhadap lingkungannya, mengetahui karakteristik Ulat Penggulung Daun, cara perkawinan Ulat Penggulung Daun, siklus hidup Ulat Penggulung Daun, manfaat ekonomis pemanfaatan Ulat Penggulung Daun, dan dampak kerusakan yang disebabkan oleh Ulat Penggulung Daun.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung ke perkebunan pisang, wawancara dan pengambilan sample ulat untuk diamati.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Ulat Penggulung Daun (Erionota thraax L) merupakan hewan Nokturnal yang memiliki pertahanan diri serta perkawinan secara metamorfosis sempurna. Ulat Penggulung Daun (Erionota thrax L) juga memiliki musuh alami dari predator maupun parasit. Ulat ini biasa digunakan oleh masyarakat untuk memberi pakan unggas dan dapat memberi dampak kepada masyarakat pula seperti kegagalan panen.
PENDAHULUAN
Tanaman pisang (Musa spp.) merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang memiliki peran penting dalam konsumsi masyarakat Indonesia. Jenis pisang yang banyak ditanam meliputi pisang susu, pisang raja, pisang ambon, pisang kepok, dan pisang mas. Namun, tanaman pisang juga rentan terhadap serangan hama, salah satunya adalah Ulat Pengggulung Daun (Erionota thrax).
Ulat Penggulung Daun (Erionota thrax L) adalah Ulat yang menyerang tanaman Pisang (Hama Pisang). Ulat tersebut biasa bersarang dan membuat sarangnya dengan menggulung daun pisang sebagai sarangnya sebelum masuk ke fase kepompong.
Daun yang diserang ulat biasanya digulung karena ulat yang masih muda memotong tepi daun secara miring, lalu digulung hingga membentuk tabung kecil sehingga menyerupai tabung dan apabila dibuka akan ditemukan ulat di dalamnya.. Di dalam gulungan tersebut ulat akan memakan daun. Apabila daun dalam gulungan tersebut sudah habis, maka ulat akan pindah ke tempat lain dan membuat gulungan yang lebih besar. Apabila terjadi serangan berat, daun bisa habis dan tinggal pelepah daun yang penuh dengan gulungan daun.
Ulat penggulung daun pisang memiliki karakteristik membentuk gulungan daun dengan menggunakan zat perekat yang dihasilkannya. Di dalam gulungan tersebut, ulat ini memakan daun hingga hanya menyisakan tulang daun. Tingkat serangan ulat penggulung daun dapat menyebabkan kerugian pada hasil panen pisang. Oleh karena itu, penelitian ekologi mengenai ulat penggulung daun pada pohon pisang menjadi relevan untuk memahami interaksi antara hama dan lingkungan.
Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang ekologi ulat penggulung daun pisang, petani dapat mengambil langkah-langkah pengendalian yang lebih efektif untuk menjaga produktivitas tanaman pisang.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung ke perkebunan pisang, wawancara dan pengambilan sample ulat untuk diamati.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Ulat penggulung daun adalah ulat yang hidup secara Nokturnal (Beraktifitas dimalam hari). Hal ini di lihat ketika praktikan membuka sarang ulat, ulat tersebut menggeliat dan mencari – cari tempat berlindung dari sinar matahari. Ulat penggulung daun memiliki tiga buah cara pertahanan diri antara lain Serbuk putih yang berada disekujur tubuh Ulat Penggulung Daun, Cairan berwarna Hijau yang keluar dari mulut ulat ketika di ganggu, Dan jaring – jaring yang dikeluarkan ketika sedang menjadi kepompong. Ulat Penggulung daun mengganti kulitnya sebanyak 2-3 kali pada masa menjadi ulat (Larva). Perkawinan Kupu – kupu ulat penggulung daun dilakukan pada sore hari dan akan menghasilkan ± 25 butir telur. Metamorofosis kupu-kupu termasuk metamorfosis sempurna. Karena melewati 4 tahap. Yaitu telur, larva, pupa, lalu menjadi dewasa. Musuh alami dari Ulat penggulung daun terbagi atas dua macam yaitu Predator yang berisi Ayam, Burung Gagak, Burung Kutilang, dan Semut serta Parasit yang berisi parasitoid telur (Oencyrtus erionotae Ferr), parasitoid larva muda (Cotesia(Apanteles) erionotae Wkl), parasitoid pupa (tabuhan Xanthopimpla gampsara Kr.)., Agiommatus spp, Anastatus sp, Brachymeria sp, dan Pediobius erionatae. Ulat ini dapat dipergunakan oleh masyarakat sekitar untuk memberi makan ayam, burung – burung hias seperti Kutilang dan dapat dipergunakan untuk umpan memancing. Dampak dari serangan ulat penggulung daun adalah kegagalan panen.
ACKNOWLEDGEMENT
Pertama-tama, saya ucapkan terima kasih kepada Allah SWT atas berkat Rahmat dan nikmat-Nya yang telah diberikan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan “LAPORAN PENELITIAN Reaksi Ekologi Ulat Penggulung Daun (Erionota thrax L) Terhadap Tanaman Pisang (Musa pradisiaca)”.
Meski terdapat beberapa kesulitan di dalam penulisan laporan penelitian ini, tetapi saya tetap dapat menyelesaikannya. Terima kasih banyak kepada guru pembimbing saya, Bapak Pringgo Willy Praputra, S.Pd atas segala dukungan dan bimbingannya dalam membantu saya dalam pengerjaan laporan penelitian ataupun saat penelitian berlangsung.
Selanjutnya, saya ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua saya, yang telah memberikan dukungan secara lahir dan batin. Tidak hanya untuk saat ini, akan tetapi untuk seterusnya hingga suatu saat nanti saya sukses. Selain itu, saya ucapkan terima kasih juga kepada seluruh teman-teman saya yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada saya agar tidak menyerah dalam penelitian.
REFERENCES[1] http://godzillasmansa.blogspot.com/2009/11/ke-z-tentang-pisang.html
[2] http:// http://id.wikipedia.org/wiki/Ulat
[3] http://web.ipb.ac.id/~phidayat/perlintan/perlintan/daftar%20hama%20penting.pdf
[4] http://www.adipedia.com/2011/04/tahap-proses-metamorfosis-kupu-kupu.html. Diakses pada
[5] tanggal 23 Januari 2024. Pukul 22.00 Wib
[6] http://books.google.co.id/books? Morfologi+Ulat+penggulung. Diakses pada tanggal 25.Januari 2024. Pukul 21.00 Wib
[7] http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Dari-Kamu/Karya-Kita/Tulisanku/Metamorfosis-Kupu-Kupu
Beri Komentar