Sabtu, 15-02-2025
  • Selamat Datang di Situs resmi SMA Widya Nusantara Kota Bekasi | Akreditasi "A" Unggul | PPDB 2025 telah DIBUKASelamat Datang di Situs resmi SMA Widya Nusantara Kota Bekasi | Akreditasi "A" Unggul | PPDB 2025 telah DIBUKASelamat Datang di Situs resmi SMA Widya Nusantara Kota Bekasi | Akreditasi "A" Unggul | PPDB 2025 telah DIBUKASelamat Datang di Situs resmi SMA Widya Nusantara Kota Bekasi | Akreditasi "A" Unggul | PPDB 2025 telah DIBUKASelamat Datang di Situs resmi SMA Widya Nusantara Kota Bekasi | Akreditasi "A" Unggul | PPDB 2025 telah DIBUKA
  • Selamat Datang di Situs resmi SMA Widya Nusantara Kota Bekasi | Akreditasi "A" Unggul | PPDB 2025 telah DIBUKASelamat Datang di Situs resmi SMA Widya Nusantara Kota Bekasi | Akreditasi "A" Unggul | PPDB 2025 telah DIBUKASelamat Datang di Situs resmi SMA Widya Nusantara Kota Bekasi | Akreditasi "A" Unggul | PPDB 2025 telah DIBUKASelamat Datang di Situs resmi SMA Widya Nusantara Kota Bekasi | Akreditasi "A" Unggul | PPDB 2025 telah DIBUKASelamat Datang di Situs resmi SMA Widya Nusantara Kota Bekasi | Akreditasi "A" Unggul | PPDB 2025 telah DIBUKA

Daur Hidup Ulat Penggulung Daun (Erionota thrax L)Daur Hidup Ulat Penggulung Daun (Erionota thrax L)Terhadap Tanaman Pisang (Musa pradisiaca)

Diterbitkan : Senin, 26 Februari 2024
Pringgo Willy P, Sinta Azizah Ramadhani, Cahaya Putri ApriliyanSekolah Menengah Atas WIDYA NUSANTARA, Kota Bekasi, Jawa Barat, Indonesia 
Keywords:Erionota thrax L.Musa padisiacaMorfologiMetamorfosisUlat Penggulung Daun


ABSTRAK

Salah satu faktor yang mempengaruhi produksi pisang (Musa pradisiaca) adalah organisme mengganggu tumbuhan (OPT). Guna meningkatkan mutu produksi dan mencegah kehilangan hasil akibat serangan OPT khususnya hama tanaman pisang, diperlukan informasi mengenai  jenis – jenis OPT, bioekologi, gejala serangan, tanaman inang dan pengendaliannya. Salah satu dari serangga tersebut adalah ulat penggulung daun (Erionota thrax L).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi antara Ulat Penggulung Daun (Erionota thrax L) terhadap lingkungannya, mengetahui karakteristik Ulat Penggulung Daun, cara perkawinan Ulat Penggulung Daun, siklus hidup Ulat Penggulung Daun, manfaat ekonomis pemanfaatan Ulat Penggulung Daun, dan dampak kerusakan yang disebabkan oleh Ulat Penggulung Daun.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung ke perkebunan pisang, wawancara dan pengambilan sample ulat untuk diamati.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah Ulat Penggulung Daun (Erionota thraax L) merupakan hewan Nokturnal yang memiliki pertahanan diri serta perkawinan secara metamorfosis sempurna. Ulat Penggulung Daun (Erionota thrax L) juga memiliki musuh alami dari predator maupun parasit. Ulat ini biasa digunakan oleh masyarakat untuk memberi pakan unggas dan dapat memberi dampak kepada masyarakat pula seperti kegagalan panen. 


PENDAHULUAN 

Tanaman pisang (Musa spp.) merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang memiliki peran penting dalam konsumsi masyarakat Indonesia. Jenis pisang yang banyak ditanam meliputi pisang susu, pisang raja, pisang ambon, pisang kepok, dan pisang mas. Namun, tanaman pisang juga rentan terhadap serangan hama, salah satunya adalah Ulat Pengggulung Daun (Erionota thrax).

Ulat Penggulung Daun (Erionota thrax L) adalah Ulat yang menyerang tanaman Pisang (Hama Pisang). Ulat tersebut biasa bersarang dan membuat sarangnya dengan menggulung daun pisang sebagai sarangnya sebelum masuk ke fase kepompong.

Daun yang diserang ulat biasanya digulung karena ulat yang masih muda memotong tepi daun secara miring, lalu digulung hingga membentuk tabung kecil sehingga menyerupai tabung dan apabila dibuka akan ditemukan ulat di dalamnya.. Di dalam gulungan tersebut ulat akan memakan daun. Apabila daun dalam gulungan tersebut sudah habis, maka ulat akan pindah ke tempat lain dan membuat gulungan yang lebih besar. Apabila terjadi serangan berat, daun bisa habis dan tinggal pelepah daun yang penuh dengan gulungan daun.

Ulat penggulung daun pisang memiliki karakteristik membentuk gulungan daun dengan menggunakan zat perekat yang dihasilkannya. Di dalam gulungan tersebut, ulat ini memakan daun hingga hanya menyisakan tulang daun. Tingkat serangan ulat penggulung daun dapat menyebabkan kerugian pada hasil panen pisang. Oleh karena itu, penelitian ekologi mengenai ulat penggulung daun pada pohon pisang menjadi relevan untuk memahami interaksi antara hama dan lingkungan.

Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang ekologi ulat penggulung daun pisang, petani dapat mengambil langkah-langkah pengendalian yang lebih efektif untuk menjaga produktivitas tanaman pisang.


METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung ke perkebunan pisang, wawancara dan pengambilan sample ulat untuk diamati.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  1. Morfologi Ulat Penggulung Daun (Erionota thrax L) terbagi menjadi 2, yang masih muda berwarna kehijauan sedangkan yang sudah dewasa berwarna putih kekuningan. Ulat yang masih muda belum berlapis lilin. Sedangkan yang dewasa telah berlapis lilin pupanya berlilin dan berwarna putih  kehijauan. Panjangnya sekitar 5 cm dan memiliki belalai.
  2. Cara Hidup Ulat Penggulung Daun (Erionota thrax L) berdasarkan waktu aktifitasnya, ulat penggulung daun sebelum menjadi kupu-kupu, bersifat nokturnal. Hal ini terlihat dari bentukan sarang, yaitu dengan membuat gulungan – gulungan dari daun pisang untuk bersembunyi dari cahaya matahari. Sambil memakan gulungan daun dari dalam. Dan ketika praktikan mencoba membuka gulungan daun tersebut praktikan mengamati ulat yang menggeliat dan berusaha menghindar dari cahaya matahari dengan mencari daun untuk menutupi tubuhnya.
  3. Jenis Pertahanan Diri Ulat Penggulung Daun (Erionota thrax L) ketika masih menjadi ulat, Jenis pertahanan diri Ulat Penggulung Daun adalah Serbuk putih yang menyelimuti sekujur tubuh ulat penggulung daun tersebut. Dan ketika di usik uat penggulung daun tersebut mengeluarkan cairan hijau dari dalam tubuhnya melalui lubang mulutnya. Namun ketika telah menjadi kepompong (pupa), kepompong tersebut membuat semacam jaring-jaring di sekitar kepompong untuk menghindari musuh alaminya yaitu semut.
  4. Karakteristik lain Ulat Penggulung Daun (Erionota thrax L) yaitu mengganti kulitnya sebanyak 2-3 kali pada masa menjadi ulat (Larva). Kebiasaan Sebelum Menjadi Kepompong (Pupa). Pengamatan didalam sarang buatan, Ulat (Larva) akan mengitari sarang untuk mencari tempat untuk membuat kepompong sekaligus melumuri sarang tersebut zat seperti benang-banang jarring. Hal ini  berhubungan dengan sistim pertahanan diri ulat tersebut dari predatornya, salah satunya semut.
  5. Cara Perkawinan Ulat Penggulung Daun (Erionota thrax L) yaitu dimulai dari Perkawinan kupu – kupu yang dilakukan pada sore dan pagi hari. Kupu – kupu ini bertelur pada waktu malam hari. Telurnya di lekatakan pada daun bergerombol seba nyak 25 butir pada daun pisang yang masih utuh.
  6. Siklus Hidup Ulat Penggulung Daun (Erionota thrax L) diawali dengan kupu – kupu yang menghisap madu bunga pisang, Ulat yang masih muda memotong tepi daun miring lalu daun digulung hingga membentuk tabung kecil, ulat tersebut akan berada didalam sambil memakan daun. Setelah bagian dalam daun tersebut habis termakan, ulat akan berpindah tempat dan mambuat sarangnya lagi dengan gulungan yang lebih besar, hal ini dilakukan selama beberapa kali sampai fase dewasa penuh. Ulat yang telah besar pada saat menggulung daun akan mengeluarkan lilin. Setelah dewasa ulat akan membentuk pupa. Pupanya masih berada didalam daun dan masih berlilin. Metamorofosis kupu-kupu termasuk metamorfosis sempurna.  Karena melewati 4 tahap. Yaitu telur, larva, pupa, lalu menjadi dewasa. Biasanya kupu-kupu bertelur di daun. Menetas menjadi larva. Yang disebut juga ulat. Lalu,mendekam dan menjadi pupa atau kepompong. Di fase kepompong, kupu-kupu mengalami fase tidak makan dan minum. Karena,harus mendekam berhari-hari lamanya. Setelah sedikit kepompong berubah bening, jadilah kupu-kupu yang cantik. (http://www.kidnesia.com).
  7. Predator dan Parasit Ulat penggulung Daun (Erionota thrax L). Beberapa Predator Ulat penggulung daun adalah Ayam (Gallus gallus domesticus), Burung Gagak (Corvus), Burung Kutilang (Pycnonotus aurigaster), Semut (Formicidae). Beberapa Parasit Ulat penggulung daun adalah parasitoid telur (Oencyrtus erionotae Ferr), parasitoid larva muda (Cotesia(Apanteles) erionotae Wkl), dan parasitoid pupa (tabuhan Xanthopimpla gampsara Kr.). Parasitoid lainnya adalah Agiommatus spp, Anastatus sp, Brachymeria sp, dan Pediobius erionatae.
  8. Manfaat Ekonomis Ulat Penggulung Daun (Erionota thrax L) adalah dapat dipergunakan oleh masyarakat sekitar untuk memberi makan ayam, burung – burung hias seperti Kutilang dan dapat dipergunakan untuk umpan memancing.
  9. Dampak dari Ulat penggulung Daun (Erionota thrax L) yang terjadi jika Ulat Penggulung Daun menyerang sebuah perkebunan pisang adalah, Daun Pisang menggulung, Terdapat larva atau pupa pada gulungan daun yang terserang, Daun yang menggulung membusuk, dan jika serangan itu terus berlanjut akan membuat gagal panen bahkan akan mematikan pohon pisang tersebut.

KESIMPULAN

Ulat penggulung daun adalah ulat yang hidup secara Nokturnal (Beraktifitas dimalam hari).  Hal ini di lihat ketika praktikan membuka sarang ulat, ulat tersebut menggeliat dan mencari – cari tempat berlindung dari sinar matahari. Ulat penggulung daun memiliki tiga buah cara pertahanan diri antara lain Serbuk putih yang berada disekujur tubuh Ulat Penggulung Daun, Cairan berwarna Hijau yang keluar dari mulut ulat ketika di ganggu, Dan jaring – jaring yang dikeluarkan ketika sedang menjadi kepompong. Ulat Penggulung daun mengganti kulitnya sebanyak 2-3 kali pada masa menjadi ulat (Larva). Perkawinan Kupu – kupu ulat penggulung daun dilakukan pada sore hari dan akan menghasilkan ± 25 butir telur. Metamorofosis kupu-kupu termasuk metamorfosis sempurna.  Karena melewati 4 tahap. Yaitu telur, larva, pupa, lalu menjadi dewasa. Musuh alami dari Ulat penggulung daun terbagi atas dua macam yaitu Predator yang berisi Ayam, Burung Gagak, Burung Kutilang, dan Semut serta Parasit yang berisi parasitoid telur (Oencyrtus erionotae Ferr), parasitoid larva muda (Cotesia(Apanteles) erionotae Wkl),  parasitoid pupa (tabuhan Xanthopimpla gampsara Kr.)., Agiommatus spp, Anastatus sp, Brachymeria sp, dan Pediobius erionatae. Ulat ini dapat dipergunakan oleh masyarakat sekitar untuk memberi makan ayam, burung – burung hias seperti Kutilang dan dapat dipergunakan untuk umpan memancing. Dampak dari serangan ulat penggulung daun adalah kegagalan panen.

ACKNOWLEDGEMENT

Pertama-tama, saya ucapkan terima kasih kepada Allah SWT atas berkat Rahmat dan nikmat-Nya yang telah diberikan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan “LAPORAN PENELITIAN Reaksi Ekologi Ulat Penggulung Daun (Erionota thrax L) Terhadap Tanaman Pisang (Musa pradisiaca)”. 

Meski terdapat beberapa kesulitan di dalam penulisan laporan penelitian ini, tetapi saya tetap dapat menyelesaikannya. Terima kasih banyak kepada guru pembimbing saya, Bapak Pringgo Willy Praputra, S.Pd atas segala dukungan dan bimbingannya dalam membantu saya dalam pengerjaan laporan penelitian ataupun saat penelitian berlangsung.

Selanjutnya, saya ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua saya, yang telah memberikan dukungan secara lahir dan batin. Tidak hanya untuk saat ini, akan tetapi untuk seterusnya hingga suatu saat nanti saya sukses. Selain itu, saya ucapkan terima kasih juga kepada seluruh teman-teman saya yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada saya agar tidak menyerah dalam penelitian.


REFERENCES 

[1] http://godzillasmansa.blogspot.com/2009/11/ke-z-tentang-pisang.html

[2] http:// http://id.wikipedia.org/wiki/Ulat

[3] http://web.ipb.ac.id/~phidayat/perlintan/perlintan/daftar%20hama%20penting.pdf

[4] http://www.adipedia.com/2011/04/tahap-proses-metamorfosis-kupu-kupu.html. Diakses pada 

[5] tanggal 23 Januari 2024. Pukul 22.00 Wib

[6] http://books.google.co.id/books? Morfologi+Ulat+penggulung. Diakses pada tanggal 25.Januari 2024. Pukul 21.00 Wib

[7] http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Dari-Kamu/Karya-Kita/Tulisanku/Metamorfosis-Kupu-Kupu

0 Komentar

Beri Komentar

Balasan