Sabtu, 15-02-2025
  • Selamat Datang di Situs resmi SMA Widya Nusantara Kota Bekasi | Akreditasi "A" Unggul | PPDB 2025 telah DIBUKASelamat Datang di Situs resmi SMA Widya Nusantara Kota Bekasi | Akreditasi "A" Unggul | PPDB 2025 telah DIBUKASelamat Datang di Situs resmi SMA Widya Nusantara Kota Bekasi | Akreditasi "A" Unggul | PPDB 2025 telah DIBUKASelamat Datang di Situs resmi SMA Widya Nusantara Kota Bekasi | Akreditasi "A" Unggul | PPDB 2025 telah DIBUKASelamat Datang di Situs resmi SMA Widya Nusantara Kota Bekasi | Akreditasi "A" Unggul | PPDB 2025 telah DIBUKA
  • Selamat Datang di Situs resmi SMA Widya Nusantara Kota Bekasi | Akreditasi "A" Unggul | PPDB 2025 telah DIBUKASelamat Datang di Situs resmi SMA Widya Nusantara Kota Bekasi | Akreditasi "A" Unggul | PPDB 2025 telah DIBUKASelamat Datang di Situs resmi SMA Widya Nusantara Kota Bekasi | Akreditasi "A" Unggul | PPDB 2025 telah DIBUKASelamat Datang di Situs resmi SMA Widya Nusantara Kota Bekasi | Akreditasi "A" Unggul | PPDB 2025 telah DIBUKASelamat Datang di Situs resmi SMA Widya Nusantara Kota Bekasi | Akreditasi "A" Unggul | PPDB 2025 telah DIBUKA

Pengaruh zat pengatur tumbuh (ZPT) ekstrak taoge kacang hijau (Vigna radiat L) pada pertumbuhan sirih merah (Piper crocatum Ruis & Pav)

Diterbitkan : Senin, 26 Februari 2024
Pringgo Willy P1
, Cahaya Putri Apriliyan2
, Sinta Azizah Ramadhani3
Green House Sekolah Menengah Atas Widya Nusantara, Kota Bekasi, Indonesia
SMA WIDYA NUSANTARA, Jawa Barat, Indonesia
Keywords:
Vigta Radiata, Piper Crocatum, Hormon, ZPT, Taoge, Sirih Merah

ABSTRACT

Pemanfaatan zat pengatur tumbuh (ZPT) di kalangan petani atau pembudidaya hampir tidak terdengar. Hal ini di karenakan zat pengatur tumbuh yang berada dipasaran adalah zat pengatur tumbuh sintetik yang harga yang relatif mahal. maka perlu dicari alternatif untuk mengganti zat pengatur tumbuh sintetik tersebut dengan zat pengatur tumbuh alami seperti penggunaan Taoge kacang hijau (Vigna radiata L.). Taoge kacang hijau selain mudah diperoleh, murah, tidak bersifat racun, juga kaya akan zat pertumbuhan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dan konsentrasi ekstrak taoge kacang hijau (Vigna radiata L.) terhadap pertumbuhan sirih merah (Piper crocatum Ruiz. & Pav.).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 2  variabel. Variabel bebasnya adalah lama perendaman dan konsentrasi yang digunakan. Sedangkan, variabel terikatnya adalah pertumbuhan pertumbuhan stek batang sirih
merah (Piper crocatum Ruiz. & Pav.) penelitian ini dilakukan dengan 13 perlakuan dan 3 ulangan.

Hasil analisis data dengan menggunakan ANAVA pada F 5% dan DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) taraf 5 % menunjukkan bahwa perlakuan perendaman dan konsentrasi ekstrak taoge memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan stek batang sirih merah (Piper crocatum Ruiz. & Pav.)

Kesimpulan dari penelitian adalah konsentrasi dan lama perendaman ekstrak taoge mampu meningkatkan pertumbuhan panjang batang, jumlah daun berat basah total dan jumlah akar pada sirih merah, namun pada pertumbuhan tunas justru menghambat pertumbuhan. Perlakuan yang memiliki pertumbuhan tercepat adalah lama perendaman 6 jam dengan konsentrasi 50% ekstrak taoge.

INTRODUCTION

Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) atau “hormon tumbuh” merupakan senyawa organik yang
mengendalikan pertumbuhan tanaman, terbagi menjadi sintetis dan alami. Jenis ZPT meliputi auksin, sitokinin, giberelin, etilen, dan asam absisat. ZPT yang biasa digunakan saat ini adalah ZPT sintetik yang harganya relatif mahal. Untuk mengatasi hal ini, perlu dipikirkan ZPT yang diperoleh dengan mudah dan murah untuk memacu pertumbuhan tumbuhan. Pemanfaatan senyawa bioaktif tanaman sebagai ZPT tentunya sangat bermanfaat dalam pertumbuhan tanaman dan juga untuk pembudidayaan. (Krisantini dan Tija, 2011).

Indonesia kaya dengan aneka tanaman. Tanaman mengandung senyawa bioaktif yang dapat diekstraksi sebagai zat pengatur tumbuh. Untuk menemukan auksin dapat dilakukan ekstraksi pada air kelapa, kecambah kacang hijau, pisang ambon, dan bawang merah. Penggunaan ZPT alami, seperti ekstrak taoge kacang hijau, menjadi alternatif karena kaya akan auksin dan memiliki manfaat bagi pertumbuhan tanaman. Selain taoge kacang hijau merupakan sayuran yang berlimpah dan mudah didapat di mana-mana, taoge juga telah diketahui mengandung zat pengatur tumbuh auksin, yaitu berfungsi untuk mendorong pembelahan sel pada akar (Edhi Sandra, 2011).

Hasil penelitian Bhima Wibawa (2010) Menyatakan, bahwa perlakuan konsentrasi ekstrak taoge 75% memberikan pengaruh yang terbaik terhadap kecepatan waktu tumbuh dan panjang hipokotil kecambah seledri. Indonesia memiliki keanekaragaman tumbuhan terbesar kedua di dunia setelah Brazil.

Sekitar 30.000 jenis tumbuhan dapat ditemukan di Indonesia dan 9.600 diantaranya berkhasiat sebagai obat. Beberapa tanaman yang telah lama digunakan antara lain brotowali (Tinospora crispa [L.] Miers.), buah naga (Hylocereus polyrhizus), cabai jawa (Piper retrofractum Pers.), daun katuk (Sauropus adrogynus [L.] Merr.), Sirih merah (Piper crocatum Ruiz. & Pav.) (Simbala, 2010).

Sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) merupakan salah satu tanaman berkhasiat di Indonesia. Tanaman sirih merah termasuk dalam famili Piperaceae. Tanaman tersebut tumbuh merambat, dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai yang tumbuh berselang seling dari batangnya serta penampakan daun yang berwarna merah keperakan serta mengkilap (Agoes, 2010).

Mengingat begitu banyak manfaat dan kegunaannya, Tumbuhan sirih merah perlu diusahakan pengembangannya. Karena selain memiliki zat–zat penting sebagai obat, tanaman sirih merah memiliki estetika sehingga cocok dijadikan tanaman hias. Konsentrasi ZPT yang diperlukan setiap tanaman berbeda-beda untuk memacu pertumbuhan dan perkembangannya. Efektifitasnya dipengaruhi oleh konsentrasi yang diberikan, karena perbedaan konsentrasi akan menimbulkan perbedaan aktivitas. Oleh karena itu, agar ZPT dapat memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan, maka konssentrasi yang digunakan harus tepat.

Atas dasar itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh konsentrasi ekstrak taoge dan lama perendaman batang sirih merah (Piper crocatum Ruiz. & Pav.) terhadap pertumbuhan stek batang sirih merah tersebut.

RESEARCH METHOD

Metode yang diguankan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan 2 variabel yaitu variabel bebas (X) adalah lama perendaman dan konsentrasi yang digunakan, sedangkan variabel terikat (Y) adalah pertumbuhan stek batang sirih merah. Desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 13 perlakuan dan 3 ulangan, yang diperoleh melalui rumus : (t-1) (n-1) ≥ 15 di mana t adalah perlakuan dan n adalah ulangan (Hanafiah, 2008).

Perlakuan pada percobaan berupa konsentrasi ekstrak taoge kacang hijau dan lama perendaman dalam ekstrak taoge yaitu sebagai berikut :

RESULTS AND DISCUSSIONS

Pengamatan pertumbuhan, dilakukan dengan melihat hubungan antara konsentrasi
ekstrak taoge dan lama perendaman terhadap pertumbuhan tanaman. Pengamatan tersebut meliputi panjang tunas, panjang batang, jumlah daun, hasil berat basah total, dan jumlah akar tanaman.

Hubungan konsentrasi dan lama perendaman terhadap pertumbuhan panjang
batang

Karena nilai F hitung = 1,45 lebih kecil dari F tabel (0,05) (12) (26) = 2,15 maka H0 diterima.
Hal ini berarti tidak terdapat pengaruh konsentrasi dan lama perendaman terhadap panjang
batang stek batang sirih merah pada minggu ke-8 setelah tanam, sehingga perhitungan tidak dilanjutkan ke uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test).

Hubungan konsentrasi dan lama perendaman terhadap pertumbuhan jumlah daun perlakuan perendaman 6 Jam + 50% memberikan perbedaan yang nyata terhadap perlakuan lainya, kecuali pada perlakuan perendaman 6 Jam + 0%.


CONCLUSION

Perendaman Ekstrak taoge kacang hijau (Vigna Radiata L) terhadap stek batang sirih
merah dapat memengaruhi pertumbuhan stek batang sirih merah (Piper crocatum Ruiz. & Pav).

Konsentrasi ekstrak taoge kacang hijau (Vigna Radiata L) 0% dan lama perendaman 6
jam merupakan perlakuan terbaik pada pengamatan panjang tunas sirih merah (Piper crocatum Ruiz. & Pav), dalam perlakuan tersebut menghasilkan rata – rata panjang tunas sebesar 20,83 cm.

Konsentrasi ekstrak taoge kacang hijau (Vigna Radiata L) 50% dan lama perendaman
selama 6 jam merupakan perlakuan terbaik pada pengamatan panjang batang, jumlah daun, berat basah total, dan jumlah akar yang menghasilkan rata – rata panjang batang 18,57, jumlah daun sebesar 7,67, berat basah total sebesar 8,2 dan jumlah akar sebesar 32,67 pada sirih merah sirih merah (Piper crocatum Ruiz. & Pav).

Dalam penelitian ini juga diketahui bahwa terlalu tinggi konsentrasi dan lama
perendaman ekstrak taoge kacang hijau (Vigna Radiata L) dapat mengakibatkan keracunan pada tanaman sirih merah (Piper crocatum Ruiz. & Pav).


ACKNOWLEDGEMENTS
Pertama-tama, kami ucapkan terima kasih kepada Allah SWT atas berkat Rahmat dan
nikmat-Nya yang telah diberikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan “LAPORAN PENELITIAN ZAT PENGATUR TUBUH (ZPT)”. Meski terdapat beberapa kesulitan di dalam penulisan laporan penelitian ini, tetapi kami tetap dapat menyelesaikannya. Terima kasih banyak kepada guru pembimbing kami, Bapak Pringgo Willy Praputra, S.Pd atas segala dukungan dan bimbingannya dalam membantu kami dalam pengerjaan laporan penelitian ataupun saat penelitian berlangsung.

Selanjutnya, kami ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua kami, yang telah
memberikan dukungan secara lahir dan batin. Tidak hanya untuk saat ini, akan tetapi untuk seterusnya hingga suatu saat nanti kami sukses. Selain itu, kami ucapkan terima kasih juga kepada seluruh teman-teman kami yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada kami agar tidak menyerah dalam penelitian.


REFERENCES

[1] Agoes, Azwar. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Jakarta : Salemba Medika
[2] Sandra, Edhi. 2011. Hormon dan Pertumbuhan tanaman (Online).
http://eshaflora.blogspot.com/2011/04/hormon-dan-pertumbuhan-tanaman.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+KulturJarin
ganEshaFlora+%28Kultur+Jaringan+Esha+Flora%29. Diakses tanggal 21 Maret 2013
[3] Hanafiah, K. A. 2008. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
[4] Wibawa, Bhima. 2010. Pengaruh ekstrak taoge kacang hijau terhadap perkecambahan seledri
(Apium graveolens L.) [Skripsi]. Jambi: PMIPA Biologi. Universitas Jambi
[5] Krisantini. Tjia,O,Benny. 2011. Panduan Penggunaan dan Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh pada Tanaman
Hias.Jakarta: PT Panca Jaya
[6] Simbala, I, Emma, Henry. 2010. Obat Bahan Alam Menuju Indonesia Sehat. Jakarta : RISTEK
[7] Wikipedia. 2010. Pokok Kacang Hijau (On Line). http://ms.wikipedia.org/wiki/pokok
_kacang_hijau/. diakses tanggal 12 Desember 2010.
[8] Wikipedia. 2013 Batang (Online). http://id.wikipedia.org/wiki/Batang. diakses tanggal 22 Agustus
2013.
[9] Wikipedia. 2013 daun (Online). http://id.wikipedia.org/wiki/daun. diakses tanggal 22 Agustus 2013

0 Komentar

Beri Komentar

Balasan